Karena hukum pacaran adalah tidak boleh atau dosa, maka untuk orang yang berbuat dosa akan ada iblis yang menemaninya. Meniupkan berbagai rayuan agar seseorang semakin terjerumus dalam dosa. Bahkan, yang awalnya tidak tergoda pun bisa saja terjerumus untuk bermaksiat.
Sebelum memvonis anak durhaka, coba periksa diri sendiri apakah orang tua durhaka hingga berbuat dosa terhadap anak? Rasulullah SAW bersabda pada hadits tentang orang tua yang menelantarkan anaknya, "seseorang dikatakan telah cukup berbuat dosa bilamana menelantarkan orang-orang yang menjadi tanggungannya," (H.R. Abu Daud dan Nasa'i).Dan seseorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul." (Q.S. An-Nisaa' ayat 59) Dalam Islam tidak ada konsep pikul-memikul dosa. Dosa menjadi tanggung-jawab masing-masing dan tidak dapat dialihkan kepada orang lain. Jadi jelas bahwa pernyataan "kalau salah dosanyaTerhadap semua ini banyak orang mengerenyitkan kening. "Tidak adil, tidak mungkin", kata mereka. "Dosa ya harus ditanggung masing-masing orang yg melakukannya ; masak situ berdosa orang lain yang disuruh nanggung, enak bener!" "Tidak tahu diri", "Ajaran aneh", "Mau enak sendiri, bersenang2 di atas penderitaan orang lain.". Namun akui aja kalau mencari topik obrolan dengan orang tua pacar pasti sulit, karena kita takut salah ngobrol, takut membosankan, atau takut cringe. Biar enggak awkward, kita bisa coba 7 topik .